Saat
ini, ASEAN merupakan pasar mobil terbesar di tangan Thailand. Mungkin sekitar 6 tahun
Indonesia mengambil alih. Dengan demikian, analisis terbaru
oleh Frost & Sullivan dalam sebuah laporan berjudul Analisis Strategis
ASEAN Automotive Outlook.
Pasar Mobil Indonesia |
Direktur
Riset, Otomotif & Transportasi Practice Asia Pasifik, Frost & Sullivan
memprediksi Vijay Rao Indonesia akan menjadi pasar mobil terbesar di ASEAN pada
2019, dengan perkiraan total 2,3 juta kendaraan. Saat ini, total penjualan mobil
di Indonesia dari 1 juta unit.
Otomotif
pasar dengan pertumbuhan ekonomi dan kelas menengah yang stabil dengan
pendapatan yang lebih tinggi, didorong investasi yang lebih besar dalam
industri otomotif, dan penegakan aturan untuk mendukung pertumbuhan pasar
mobil. Dia menambahkan bahwa permintaan
otomotif di Thailand juga diperkirakan akan meningkat, didorong oleh
pertumbuhan ekonomi, meningkatnya pendapatan, ekspansi kapasitas produsen
mobil, dan pengenalan beberapa model mobil terbaru.
"Pasar
diharapkan bahwa pengalaman pertumbuhan di Malaysia, dukungan yang ditawarkan
dengan harga yang kompetitif dengan meningkatnya jumlah model mobil asing, dan
juga karena penurunan harga terjadi sebagai akibat dari liberalisasi
pasar," katanya dalam sebuah pernyataan.
Dia
menambahkan bahwa jumlah produksi mobil di ASEAN diperkirakan akan mencapai 8
persen CAGR tumbuh di 2012-2019 menjadi 7,05 juta unit pada 2019. "Thailand diperkirakan
posisi dominan sebagai pusat manufaktur terbesar di ASEAN melalui pembangunan
kapasitas harus dilakukan secara besar-besaran, yang merupakan peningkatan
ekspor dan permintaan domestik, dan ketersediaan tenaga kerja terampil untuk
menjaga dukungan dari pasokan otomotif industri dikembangkan dengan
baik "katanya.
Rao
mengatakan bahwa produksi mobil di Indonesia, kebanyakan melayani penjualan
domestik dengan meningkatnya permintaan untuk mobil dan investasi asing untuk
ekspansi produksi didorong. Ia juga menunjukkan bahwa jika
OEM OEM Eropa dan China ke pabrik di Malaysia, mereka juga tampak tengah
majelis negara dan produksi.
Sumber : www.kemajuanteknologi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar